"Kita putus!"
"Eemmpphhhzzzz...... Kamu serius, aku masih sayang sama kamu :'("
"Bodo!"
Singkat cerita, sebut saja "otong", dia merasa galau karena kejadian tersebut. Galaunya kebangetan, sampe-sampe ga mau ngapa-ngapain. Ga mau makan juga, tapi ini mending karena ada efek postitifnya yaitu bahan makanan jadi ga cepet habis. Yang parah itu gamau mandi, laler setiap hari berlalu lalang mengitari setiap bagian tubuhnya. Ini menjijikan.
Nah, ilustrasi diatas oleh model -inisialnya otong- merupakan slah satu contoh kasus galau yang marak terjadi akhir-akhir ini. Kebiasaan galau itu sering kali muncul setelah kejadian yang tertolak belakanag dengan keinginan kita terjadi. Galau muncul karena kita belum siap menerima kejadian itu.
Galau adalah teguran. Teguran dari Sang Pencipta bahwa kita sedang berada dijalan yang sedikit berbelok. Teguran ini ialah merupakan kasih sayang-Nya terhadap kita. Namun sering kali kita tidak sadar akan teguran ini. Kita malah seakan-akan menikmati kegalauan dan tenggelam didalamnya. Ini akan membuat kita merasa bahwa dunia itu sempit dan tak berguna.
Coba sejenak kita lihat dari sudut pandang yang berbeda, dari sudut positif. Yaitu, jika kita mampu membuang rasa galau kita dan berbuat yang lebih baik lagi, tentu kita akan semakin cerdas dalam menjalani hidup. Jadikan ini sebagai pelajaran hidup kita, karena dimasa depan nanti, tantangan yang akan dihadapi pasti akan lebih sulit lagi. Buat jejak langkahmu menuju masa depan yang cerah.
Tingkatkan rasa galau mu dari galau yang ga jelas menjadi galau yang jelas. Contohnya seperti :
1. Galau karena masa depan, tapi tetap berusaha
2. Galau karena belum bisa bermanfaat bagi orang lain, tapi tetap belajar dan mencoba
3. Galau karena penghasilan tak menentu, tapi tetap bekerja dan berdoa
4. Galau karena pacar, putuskan hubungan pacaran, tapi tidak memutus hubungan silaturahmi
5. Galau karena dianggap lebih bodoh daripada yang lain, tapi tetap belajar dan berdoa
Jangan jadikan kegalauan yang kurang jelas menggerogoti masa mudamu. Hiduplah berbahagia menikmati hidupmu. Semoga kita semua dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.
0 comments